Politik Penentu Sehat: Memetik Pelajaran Krisis Pandemi Global
Pandemi COVID-19 bukan hanya krisis kesehatan global, melainkan juga cermin telanjang yang menunjukkan bagaimana politik dan kesehatan saling terkait erat, tak terpisahkan. Keputusan politik, baik atau buruk, terbukti memiliki dampak langsung dan mendalam terhadap kesehatan masyarakat dan ketahanan suatu bangsa.
Respons terhadap pandemi sangat bergantung pada kepemimpinan politik. Kecepatan pengambilan keputusan, alokasi anggaran untuk sistem kesehatan, strategi pengadaan vaksin, hingga komunikasi publik yang konsisten dan berbasis sains, semuanya adalah hasil dari pilihan politik. Politik yang terfragmentasi, populisme, dan penyebaran disinformasi terbukti memperparah krisis, mengikis kepercayaan publik, dan menghambat upaya penanggulangan yang efektif. Kesenjangan kesehatan yang sudah ada pun semakin menganga akibat kebijakan yang kurang inklusif.
Dari pengalaman pahit ini, kita memetik pelajaran krusial. Pertama, pentingnya investasi jangka panjang dalam sistem kesehatan publik yang kuat dan merata, bukan hanya respons reaktif saat krisis. Kedua, kebutuhan akan kepemimpinan yang berani mendasarkan kebijakan pada bukti ilmiah, bukan kepentingan politik sesaat. Ketiga, urgensi koordinasi global yang efektif dan solidaritas antarnegara dalam menghadapi ancaman lintas batas. Keempat, perlunya transparansi dan komunikasi yang jujur untuk membangun kepercayaan masyarakat. Terakhir, kesehatan harus dipandang sebagai investasi, bukan hanya biaya, dan diintegrasikan dalam setiap sektor kebijakan, dari ekonomi hingga lingkungan.
Singkatnya, pandemi telah mengajarkan bahwa kesehatan bukan sekadar isu medis, melainkan pondasi utama pembangunan dan stabilitas. Masa depan yang lebih tangguh memerlukan komitmen politik yang kuat untuk memprioritaskan kesehatan masyarakat, memastikan kesiapan menghadapi krisis berikutnya, dan membangun masyarakat yang lebih sehat dan adil.
